Erosi serviks merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada wanita. Masalah ini tidak berkaitan dengan kanker serviks dan bisa tidak menimbulkan gejala apapun. Akan tetapi, kamu tetap perlu untuk berhati-hati dengan permasalahan ini, khususnya jika kamu merasakan beberapa gejala abnormal tertentu. Yuk, simak detailnya di sini!
Apa Itu Erosi Serviks?
Kondisi kesehatan erosi serviks terjadi ketika sel kelenjar atau sel-sel lunak yang melapisi bagian dalam saluran serviks menyebar ke bagian permukaan luar serviks wanita. Bagian luar serviks tersebut biasanya memiliki sel epitel atau sel-sel keras.
Akan tetapi, yang perlu kamu perhatikan adalah penyebutan erosi serviks kadang membuat beberapa orang salah paham dan cenderung misleading. Faktanya, serviks tidak benar-benar terkikis, kok!
Gejala Umum
Sebagian wanita tidak memiliki gejala sama sekali sampai mereka memeriksakan diri ke ginekolog dan melakukan pemeriksaan panggul. Namun, kamu tetap perlu berhati-hati ketika mengalami gejala-gejala tertentu. Ada beberapa gejala yang biasanya muncul ketika wanita mengalami kondisi erosi serviks.
- Keluarnya lendir ringan.
- Bercak di antara periode menstruasi.
- Rasa sakit dan adanya pendarahan selama atau setelah berhubungan seksual.
- Adanya nyeri dan pendarahan sealam atau setelah pemeriksaan panggul.
- Nyeri di daerah panggul.
Apabila kamu merasakan gejala-gejala tersebut, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter terdekat, ya. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah kamu mengalami erosi serviks atau kondisi kesehatan yang lain.
Penyebab
Ada beberapa penyebab yang membuat kondisi erosi serviks berkembang. Beberapa wanita dilahirkan dengan kondisi sedemikian rupa. Namun, wanita juga bisa mengalami kondisi tersebut karena fluktuasi hormonal. Hal inilah yang membuat erosi serviks ini biasa terjadi pada wanita usia reproduksi.
Cara Diagnosis
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, erosi serviks biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Oleh karena itu, sebagian wanita menemukan bahwa dirinya mengalami kondisi tersebut setelah melakukan atau menjalankan prosedur pemeriksaan kesehatan reproduksi. Berikut ini merupakan beberapa tes atau pemeriksaan yang mungkin bisa kamu lakukan.
1. Pemeriksaan Panggul
Pada pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa organ reproduksimu. Hal ini dilakukan untuk memeriksa ada atau tidaknya tanda-tanda penyakit.
2. Kolposkopi
Dokter atau ahli akan menggunakan alat berlampu yang disebut colposcope pada pemeriksaan ini. Hal ini digunakan untuk melihat lebih dekat pada serviks kamu.
3. Pap Smear
Dokter akan memeriksa sel-sel prakanker di leher rahim kamu. Kamu bisa mengunjungi dokter terdekat untuk menjalani pemeriksaan ini.
4. Biopsi
Pada pemeriksaan ini, dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan untuk memeriksa sel-selmu. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi penyimpangan yang mungkin mengindikasikan kanker.
Perawatan
Erosi serviks biasanya tidak memerlukan perawatan tertentu. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, orang dengan gejala keputihan atau bercak bisa mengambil manfaat dari obat-obatan guna meredakan gejala. Dokter mungkin akan meresepkan jenis obat tertentu untuk mengurangi gejala-gejala tersebut.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Kamu harus menemui dokter jika mengalami gejala-gejala yang tidak biasa, seperti pendarahan abnormal, nyeri saat berhubungan seksual, atau nyeri di daerah panggul meski tidak sedang menstruasi. Gejala-gejala tersebut mungkin berkaitan dengan erosi serviks.
Meski tidak memerlukan perawatan tertentu dan tidak berkaitan dengan kanker serviks, kamu tetap harus menjaga tubuhmu dari kondisi erosi serviks. Kamu juga harus segera memeriksakan diri ke dokter apabila timbul gejala-gejala yang abnormal.
Referensi: